Cuka apel dibuat dengan cara memeras apel segar untuk diambil airnya. Air apel tersebut kemudian akan difermentasi menjadi alkohol setelah dicampur dengan bakteri dan ragi. Bakteri yang dilibatkan untuk mengubah alkohol menjadi cuka adalah bakteri penghasil asam asetat. Ketika sudah siap digunakan, air apel akan berwarna kecokelatan dengan bau yang tajam.

Anggapan Mengenai Manfaat Cuka Apel

Cuka apel dianggap memiliki efek positif bagi tubuh. Beberapa di antara manfaat cuka apel tersebut, antara lain:

  • Menurunkan berat badan
    Banyak pihak yang mengklaim bahwa cuka apel bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Yang mendukung klaim ini menganggap cuka apel bisa meredam nafsu makan dan membakar lemak. Nyatanya, bukti ilmiah terhadap hal ini masih sangat minim. Bisa dikatakan bahwa manfaat cuka apel untuk menurunkan berat badan adalah mitos belaka.
    Fakta yang sebenarnya justru wajib diwaspadai adalah rasanya yang sangat asam dan berisiko menyebabkan masalah pencernaan bagi mereka yang belum terbiasa mengonsumsinya. Selain itu, cuka apel dapat mengiritasi tenggorokan dan merusak gigi, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah yang banyak. Cuka apel juga perlu diwaspadai bagi penderita gastroparesis, yaitu kelainan pergerakan lambung yang membuat pengosongan lambung tertunda.
  • Membuat kenyang
    Sebuah uji klinis meminta para partisipan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dengan cuka apel. Hasilnya, para peserta merasa lebih cepat kenyang dan hanya mengonsumsi kalori lebih sedikit di penghujung hari.
    Walau demikian, karena waktu pengujian yang masih tergolong singkat, maka manfaat cuka apel untuk membuat seseorang lebih kenyang belum bisa dijadikan sebagai pegangan. Masih dibutuhkan pembuktian lebih lanjut dengan melibatkan partisipan yang lebih banyak untuk membuktikan hal ini.
  • Membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes
    Cuka apel mungkin bermanfaat sebagai pengontrol kadar gula dalam darah dan kadar insulin pada penderita diabetes. Suatu penelitian menilai bahwa cuka apel dapat membantu menekan kadar gula darah dan HbA1c, yaitu salah satu penanda kadar gula darah dalam jangka panjang di dalam tubuh. Namun efek ini secara klinis tidak terlalu signifikan, karena penurunan kadar gula darah dan HbA1c yang terjadi, hanya dalam jumlah sedikit.
    Meski manfaat ini dinilai sebagai fakta, lebih baik cuka apel jangan dijadikan pilihan utama pengobatan diabetes. Siapa pun yang hendak mengontrol kadar gula darah, dianjurkan untuk berfokus pada diet makanan sehat, bukan hanya mengandalkan cuka apel.
  • Menurunkan kadar kolesterol jahat
    Kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko seseorang terkena beberapa penyakit, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Cuka apel dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat. Kenyataannya, manfaat cuka apel tersebut masih sebatas pengujian pada hewan dan belum ada penelitian yang cukup terhadap manusia. Meski dianggap menjanjikan, namun pemakaian untuk tujuan tersebut belum direkomendasikan. Penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan untuk membuktikannya.

Makanan atau zat-zat tertentu sering kali dianggap berkhasiat baik terhadap kesehatan. Keberadaannya yang sudah lazim di tengah masyarakat turut menguatkan anggapan yang ada. Tidak ada salahnya untuk mencari informasi klinis yang valid atau menanyakan kepada dokter terlebih dahulu, untuk mendapatkan kepastian tentang manfaat cuka apel bagi tubuh, sebelum menggunakannya secara rutin.

Sumber:Alodokter