Jika sakit saat kencing terjadi pada awal atau saat buang air kecil, ini kemungkinan menunjukkan adanya penyakit pada uretra (saluran kemih dari kandung kemih ke luar tubuh). Sedangkan nyeri setelah berkemih, bisa menandakan adanya hal yang tidak beres pada kandung kemih atau prostat.

Berbagai Penyebab Sakit Saat Kencing

Sakit saat kencing lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Jika terjadi pada pria, rasa sakit ini lebih sering terjadi pria yang lebih tua daripada mereka yang berusia muda. Mereka yang merasakan sakit saat kencing kemungkinan juga memiliki dorongan untuk buang air kecil lebih sering.

Sakit saat kencing bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, seperti:

  • Infeksi saluran kemih (ISK)
    ISK paling sering disebabkan oleh masuknya bakteri ke saluran kemih melalui uretra. Infeksi bisa terjadi di tiap bagian saluran kemih, termasuk ginjal, ureter (saluran kemih dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih atau uretra.
  • Uropati obstruktif
    Kondisi ini menyebabkan urine tidak dapat mengalir melalui ureter karena terhalang. Seharusnya urine mengalir dari ginjal ke kandung kemih, sebaliknya urine mengalir mundur atau kembali ke ginjal.
  • Batu ginjal
    Penyakit batu ginjal paling mungkin terjadi pada manusia antara usia 20-40 tahun. Faktor risiko terbesar munculnya batu ginjal dalam tubuh adalah karena kurangnya berkemih sebanyak satu liter per hari.
  • Penyakit radang panggul
    Penyakit radang panggul merupakan infeksi pada organ reproduksi wanita. Salah satu gejalanya adalah nyeri di daerah perut bawah, terutama ketika sedang buang air kecil atau berhubungan badan.

Selain penyakit di atas, ada beberapa penyakit lain yang bisa menyebabkan sakit saat kencing, di antaranya adalah striktur uretra, herpes di kemaluan, infeksi jamur di vagina, vaginitis (radang vagina), penyakit menular seksual dan infeksi ginjal.

Demikian juga sakit saat kencing dapat disebabkan kanker pada uretra, kandung kemih, prostat, vulva atau vagina, penis, serta diabetes melitus dan kondisi kronis lainnya yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Mengenali Faktor Risiko Sakit Saat Kencing

Selain disebabkan oleh beberapa penyakit di atas, sakit saat kencing juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti:

  • Mengonsumsi obat-obatan yang membuat kandung kemih mengalami iritasi, contohnya obat untuk penyakit kanker.
  • Pemakaian sabun, parfum, dan produk perawatan pribadi lainnya.
  • Lupa mengganti tampon (semacam pembalut yang digunakan untuk menampung darah haid).
  • Sedang menjalani prosedur pengobatan atau pemeriksaan pada saluran kemih.
  • Cedera lokal atau iritasi karena pemasangan kateter atau kontak seksual.
  • Efek menopause, seperti vagina kering.

Upaya untuk mengatasi rasa sakit saat kencing berbeda-beda, tergantung faktor penyebabnya. Sebagai upaya pengobatan awal, Anda bisa memperbanyak konsumsi air putih dan hindari kebiasaan menahan kencing terlalu lama. Jika keluhan ini tak kunjung berkurang atau dirasa semakin mengganggu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat.

Meski pria lebih berisiko mengalami sakit saat kencing, pada dasarnya kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja. Jika Anda mengalami nyeri saat kencing dan tidak reda setelah lebih dari satu hari, disertai dengan demam, darah pada urine, atau kotoran dari vagina atau penis, segera kunjungi dokter.

Sumber:Alodokter.com